Sabtu, 15 Oktober 2016

GP Ansor Sebagai Salah Satu Lembaga Non Pemerintah Di Masyarakat



Organisasi ini pada awalnya bernama Gerakan Pemuda Ansor disingkat GP Ansor sebagai kelanjutan dari Ansoru Nahdlatul Oelama (ANO), dalam AD/ART NU diubah menjadi Gerakan Pemuda Ansor Nahdltul Ulama yang selanjutnya disebut GP Ansor, didirikan pada 10 Muharram 1353 Hijriyah atau bertepatan dengan 24 April 1934 di Banyuwangi, Jawa Timur untuk waktu yang tidak terbatas. Dan Pusat Organisasi Gerakan Pemuda Ansor berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
Gerakan Pemuda Ansor, beraqidah Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan menempuh manhaj dalam bidang fiqih salah satu madzhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i atau Hambali. Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi manhaj dalam bidang teologi. Al-Ghazali dan Junaidi Al-Baghdadi manhaj dalam bidang tasawwuf dan Al-Mawardi manhaj dalam bidang siyasah.
Gerakan Pemuda Ansor berasaskan Ke-Tuhanan YME, kemanusiaan yang beradil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan GP. Ansor adalah :
1.      Membentuk dan mengembangkan generasi muda Indonesia sebagai kader bangsa yang tangguh, memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, berkepribadian luhur, berakhlak mulia, sehat, terampil, patriotik, ikhlas dan beramal shalih.
2.      Menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan menempuh manhaj salah satu madzhab empat di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.      Berperan secara aktif dan kritis dalam pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berkeadilan, berkemakmuran, berkemanusiaan dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia yang diridhoi Allah SWT.
Gerakan Pemuda Ansor bersifat kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berwatak kerakyatan dengan kedaulatannya berada ditangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kongres. Untuk mencapai tujuan-tujun itu, Gerakan Pemuda Ansor berusaha:
1.      Meningkatkan kesadaran di kalangan pemuda Indonesia untuk memperjuangkan cita-cita proklamasi Kemerdekaan dan memperjuangkan pengamalan ajaran Islam Ahlussunnah wal jama’ah.
2.      Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendekatan keagamaan, kependidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional.
3.      Meningkatkan kesadaran dan aktualisasi masyarakat sebagai upaya peningkatan kualitas kesehatan, ketahanan jasmani dan mental spiritual serta meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya bangsa yang positif serta tidak bertentangan dengan syari’at Islam.
4.      Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan berbagai organisasi keagamaan, kebangsaan, kemasyarakatan, kepemudaan, profesi dan lembaga-lembaga lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
5.      Mengembangkan kewirausahaan di kalangan pemuda baik secara individu maupun kelembagaan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat.
Kepengurusan Gerakan Pemuda Ansor mempunyai tingkatan sebagai berikut:
1.      Pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat Pusat, selanjutnya disebut Pimpinan Pusat berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
2.      Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Daerah tingkat Propinsi, selanjutnya disebut Pimpinan Wilayah, berkedudukan di Ibukota Propinsi.
3.      Pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Pimpinan Cabang berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota.
4.      Pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat Kecamatan selanjutnya disebut Pimpinan Anak Cabang berkedudukan di Kecamatan.
5.      Pengurus Gerakan Pemuda Ansor tingkat Desa/Kelurahan selanjutnya disebut Pimpinan Ranting berkedudukan di Desa/Kelurahan.
Sedangkan untuk masa khidmahn sebagaiman diatur PD/DRT GP Ansor tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1.      Pengurus Pimpinan Pusat dipilih untuk masa khidmat 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali selama belum melebihi usia 40 tahun sepanjang berprestasi berdasarkan standar akreditasi organisasi.
2.      Pengurus Pimpinan Wilayah dipilih untuk masa khidmat 4 (empat) tahun, dan dapat dipilih kembali selama belum melebihi usia 40 tahun sepanjang berprestasi berdasarkan standar akreditasi organisasi.
3.      Pengurus Pimpinan Cabang dipilih untuk masa khidmat 4 (empat) tahun, dan dapat dipilih kembali selama belum melebihi usia 40 tahun sepanjang berprestasi berdasarkan standar akreditas organisasi.
4.      Pengurus Pimpinan Anak Cabang dipilih untuk masa khidmat 2 (dua) tahun, dan dapat dipilih kembali selama belum melebihi usia 40 tahun sepanjang berprestasi berdasarkan standar akreditasi organisasi.
5.      Pengurus Pimpinan Ranti ng dipilih untuk masa khidmat 2 (dua) tahun, dan dapat dipilih kembali selama belum melebihi usia 40 tahun sepanjang berprestasi berdasarkan standar akreditasi organisasi.
            Di Desa saya tepatnya desa Giang, GP Ansor merupakan salah satu lembaga atau organasisasi masyarakat yang mempunyai peran yang cukup besar dalam mempejuangakan aqidaha Ahlus Sunnah Wal Jamah, sebenarnya saya sendiri kurang tahu kapan GP Ansor ini didirikan desa saya, yang jelas setelah beberapa tahun vakum karena kurang terstrukturnya kepengurusan dalam organisasi ini barulah tahun kemarin yakni tahun 2015, kepengurusan GP Ansor di desa saya mulai dibentuk lagi, langkah awal yang diambil oleh beberapa tokoh-tokoh desa saya adalah dengan mencari kader kader yang akan dijadikan anggota, dengan cara menyebar undangan keseluruh pemuda desa termasuk saya, karena berdasarkan PD/PDRT GP Ansor tahun 2015, yang bisa menjadi anggota GP Ansor adalah pemuda yang berumur 20-40 tahun.
            Setelah melakuan kaderisasi inilah akhirnya dibentuk lagi kepengurusan GP Ansor desa gilang, karena organisasi ini merupakan organisasi yang berazazkan Ahlis sunnah wal jamaah, maka semua kegiatan yang ada dilamnya tidak lepas dari ahlus sunnah waljamaah. Beberapa acraa atau kegiatan tertulis yang dilaksanakan GP Ansor desa gilang antar lain adalah, Melaksanakan Rutinan Khotmil Qur’an yang dilakukan setiap hari selasa kliwon yang digelar di masjid-masjid dan mushola yang ada di desa gilang secara bergantian, selain itu juga ada yasinan dan tahlil yang dilaksanakan setiap malam jum’at yang wajib diikuti oleh seluruh anggota GP Ansor, dan juga pengajian kitab kkuning setiap satu bulan sekali yang diisi oleh salah satu Kiyai dari PPHM Ngunut.
Sedangkan kegiatan rutin yang tidak tertulis dalam agenda atau kegiatan harian adalah, ngopi bersama ketika waktu senggang yang dilakukan di Warung kopi Tepo Sliro yang terletak di depan kantor MWC Ngunut, disinilah biasanya para anggota mencari cari inspirasi guna memajukan organisasi ini.
            Karena organisasi ini mempunyai tujuan yakni salah satunya adalah meningkatkan sumberdaya manusia serta kewirausahaan pemuda maka, salah satu agenada yang dilaksanakan untuk mewujudkan itu adalah dengan adanya kegiatan penanaman pohon sengon sebagai sarana investasi jangka panjang yang ditanam di lahan-lahan anggota dan tanah milik masyarakat yang sudah mendapatkan izin. Hal ini dilakuakan oleh pengurus pusat dengan tujuan agar para pemuda desa setidknya mengembangbangkan kemampuan kewirausahaan mereka agar teciptanya kesejahteraan dimasyarakat.
            Untuk menunjang semua agenda dan kegiatan kegiatan tersebut, GP Ansor desa gilang memiliki vasilitas atau inventaris yang cukup memadai anatara lain : peralatan sound system yang biasanya digunakan ketika khotmil Qur’an dan yasinan, Al Qur’an 30 juz yang biasa digunakan untuk kegiatan Khotmil Qura’an, computer beserta printer yang digunakan untuk membuat undangan , dan berkas berkas lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar